1.PENGERTIAN
BATU empedu merupakan salah satu masalah kesehatan yang sebagian muncul tanpa gejala. Hampir 50% pasien batu empedu tidak merasakan gejala, 30% dengan gejala nyeri dan 20% pasien berkembang menjadi komplikasi. keluhan yang dirasakan penderita batu empedu berupa sakit lambung karena pasien merasakan sakit di ulu hati. Akan tetapi, nyeri yang dirasakan bukan maag karena kelainan ada di empedu. Secara anatomi, empedu terletak di perut sebelah kanan, tetapi nyeri dirasakan justru di ulu hati. Sebab itu, sebagian besar penderita batu empedu didiagnosa sebagai menderita maag.Ini karena merasakan nyeri di ulu hati sehingga tidak jarang mereka berkali-kali menderita sakit maag, lama-kelamaan menjadi sakit kuning.
Ada beberapa jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol, batu pigmen, dan batu pigmen hitam. Untuk batu kolesterol ini biasa dialami penderita batu empedu di luar negeri. Sementara penderita batu pigmen di Indonesia kebanyakan disebabkan calsium bilirubinat. Untuk batu pigmen hitam jarang terjadi karena ini merupakan kelainan khusus. Cairan empedu disimpan di kantung empedu untuk digunakan pada saat diperlukan. Asam-asam empedu ini diperlukan untuk mencerna senyawa-senyawa lemak yang kita makan, dan juga untuk membantu penyerapan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E dan K. Oleh sebab itu, jika hati atau liver kita sudah turun fungsinya, misalnya terjadi sirosis pada hati, maka produksi asam empedu akan terganggu. Jika tidak diatasi, maka pencernaan lemak akan terganggu. Itu sebabnya, jika fungsi hati terganggu ("sakit liver"), dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak.Batu empedu (Kolelitiasis)adalah endapan kolesterol, bilirubin atau garam kalsium lainnya yang terbentuk di kantung empedu atau didekat saluran empedu(koledokolilitiasis).
Sang pengemulsi lemak, pada prinsipnya kantong empedu adalah kantong yang dipakai untuk menampung cairan empedu yang berupa garam empedu dan lemak. Garam empedu itu dibutuhkan untuk membantu sistem pertahanan tubuh yang dikenal sebagai keseimbangan asam basa. Selain itu juga di dalam kantong empedu ada ekstrak empedu yang dipakai untuk mengemulsi lemak. Pada keadaan tertentu, akibat kesalahan makan dengan lemak yang berlebihan dan kadang disertai kuman yang masuk, maka terjadi proses pengendapan dari ekstrak lemak. Kemudian bisa menimbulkan permasalahan berupa pembentukan inti batu empedu (cholelithiasis). Cholelithiasis ini bisa menimbulkan peradangan empedu (cholecystitis). Sebaliknya, cholecystitis bisa menimbulkan batu empedu.
Cholecystitis memang kadang sulit diketahui dan keluhan subyektifnya memang hampir sama dengan sakit maag atau keluhan ''masuk angin'' biasa. Kecuali bila cholecystitis ini telah menimbulkan permasalahan yang spesifik, seperti kulit kuning, dan terbentuk batu empedu (cholelithiasis) yang menyumbat total di saluran empedu. Karena hal itu akan menimbulkan rasa ''sebah'' di perut seperti maag disertai nyeri di ujung tulang belikat atau titik boas,. Nyeri di titik boas itu merupakan salah satu ciri khas penyakit gangguan empedu. Untuk lebih jelasnya, bisa dilkakukan pemeriksaan denganUSG.
2.ETIOLOGI
Kolelitiasis penyebabnya adalah Hipersaturasi kolesterol dalam kandumg empedu dan percepatan terjadinya kristalisasi kolesterol .Koledokolilitiasis akibat batu empedu sedang pada kolesistitis akibat batu empedu dan kuman bacterial seperti Escherechia coli,Salmonella typhosa,cacing Ascaris lumbricoides atau enzim-enzim pancreas.
3.PATOGENESIS
Ada tiga faktor penting yang berperan dalam patogenesis batu kolesterol :
1. Hipersaturasi kolesterol dalam kandumg empedu
2. Percepatan terjadinya kristalisasi kolesterol
3. gangguan motilitas kandung empedu dan usus
Ada pigmen didalm inti batu kolesterol berhubungan dngan empedu pada stadium awal pembentukkan batu .Patogenesis batu pigmen melibatkan infeksi saluran empedu ,statis empedu ,malnutrisidanfaktor diet.Kelebihan aktivitas enzim B-Glukoronidase bakteri dan manusia (endogen )memegang peran kunci dalam patogenesis batu pigmen pada pasien di Negara timur .Hidrolisis bilirubin oleh enzim tersebut akan membentuk bilirubin tak terkonjugasi yang akan mengendap sebagai calcium bilirubinat .Enzim B-glukoronidase bakteri berasal dari kuman E.coli dan kuman lainnya disaluran empedu .Enzim ini dapat dihambat oleh glukarolactone yang kadarnya meningkat pada pasien dengan diet rendah protein dan rendah lemak.
Hal-hal apa yang mendorong terbentuknya batu empedu ini sampai sekarang belum dapat dijelaskan secara rinci. Namun secara umum dikatakan, batu empedu dapat terbentuk karena ketidakseimbangan komposisi cairan empedu atau karena ketidakseimbangan aliran cairan empedu. Kelebihan kolesterol di dalam darah (hiperkolesterolemia) merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu. Sebenarnya banyak orang yang mempunyai batu empedu, tetapi tidak tahu sebab tidak menimbulkan keluhan.. Penyakit radang empedu ini memang tidak terdiagnosa karena kantong empedunya sudah terbungkus oleh omentum (salah satu bangunan di dalam rongga perut). Hal itu baru diketahui saat laparoskopi bahwa omentum menumpuk di kantong empedu dan lengket di sela-sela liver kanan maupun kiri. Mau tak mau, saat itu juga diputuskan untuk dilakukan pengangkatan kantong empedu dengan operasilaparoskopi.
4.FAKTOR RESIKO
1) Para wanita (female), gemuk (fatty), serta subur (fertility) memiliki risiko tinggi menderita batu empedu. . Dengan kata lain, mereka yang beresiko adalah orang yang gemuk, berusia di atas 40 tahun, subur, dan kebanyakan wanita.
2) Sedangkan di Indonesia kebanyakan mengalami batu empedu jenis batu pigmen. Pembentukan batu bisa terjadi akibat infeksi. Infeksi parasit yang diduga masuk lewat saluran empedu dapat berperan pembentukan batu.
3) Jumlah penderita batu empedu di Tanah Air cenderung meningkat.Hal ini terutama disebabkan pengaruh perubahan gaya hidup.Misalnya, gaya hidup dengan banyak makanan cepat saji yang dapat menyebabkan prevalensi kegemukan. Kegemukan mempunyai risiko pelemakan hati yang dapat memudahkan pengendapan batu. Orang gemuk memang tidak langsung mengalami batu empedu, tapi ada faktor lain yang ikut berpengaruh. Salah satunya dipengaruhi pola makan yang mengandung minyak. Faktor minyak dalam makanan menyebabkan hati tidak dapat bekerja secara baik. Faktor kedua adalah empedu bekerja kurang baik sehingga memudahkan empedu gampang mengendap. Ada juga orang yang responsif atau empedunya mudah mengendap. Ketiga faktor ini merupakan penyebab pengendapan batu empedu. Jika hanya salah satu, belum dapat memudahkan pengendapan batu Asam-asam empedu sebenarnya secara alamiah dihasilkan oleh hati (liver) lalu dialirkan dan disimpan di kantung empedu. Asam dan garam empedu, bersama-sama dengan kolesterol dan senyawa-senyawa lemak lainnya membentuk cairan hijau kecoklatan yang kita sebut cairan empedu.
5.PATOFISIOLOGI
Batu dari kantong yang jatuh ke saluran empedu sehingga menghambat saluran empedu. Lama-kelamaan akan menjadi kuning. nyeri yang dirasakan penderita empedu merupakan nyeri kolik. Artinya, nyeri tersebut kadang hilang dan timbul kembali dengan rata-rata waktu lebih dari 30 menit, serta kurang dari 12 jam. Kemudian, nyeri akan hilang sama sekali tanpa ada gejala. ”Kalau nyeri karena dispepsia biasanya dipengaruhi faktor makanan, berbeda dengan nyeri batu empedu. Sementara itu, nyeri batu empedu menyerang mendadak, sakit sekali dan berlangsung cukup lama. ”Uniknya, pada beberapa penderita dapat merasakan nyeri pada jam-jam tertentu dan berulang seperti saat sore hari atau malam.Nyeri saat waktu malam diduga karena pengaruh posisi tidur. Dengan begitu,memudahkan batu yang kecil-kecil tersebut dapat bergerak dan jatuh ke saluran, serta menyebabkan nyeri.
Apabila terjadi peradangan, empedu terus-menerus akan membengkak. Empedu akhirnya tidak bisa memproduksi sesuai dengan kapasitasnya yang seharusnya dan berisiko menimbulkan kebocoran empedu. Apabila peradangan cukup berat akan mengakibatkan perlengketan di beberapa tempat, terutama di liver dan usus besar. Hal itu yang paling banyak terjadi.Kalau radang empedunya berlanjut dan meradang di dekat liver, maka akan menimbulkan nyeri di pundak. Nyeri di pundak terjadi karena ada peradangan yang melibatkan saraf di diafragma (sekat rongga badan). Itu berarti sudah ada peradangan yang melewati pada dinding kantong empedu dan ini sudah komplikasi. Nyerinya bisa kanan maupun kiri dan hilang-timbul. Makin lama rasa sakit ini semakin berat dan akhirnya nyeri menetap. Jika batu empedu cukup banyak, maka sebagian batu empedu ini bisa masuk ke saluran empedu --yang menghubungkan liver dengan usus 12 jari. Maka sumbatan pun bisa terjadi .Bila penderita mengalami sumbatan itu, maka warna kulit menjadi kuning dan kelopak mata menjadi kuning. Pada kondisi itu orang bisa mengalami komplikasi yang buruk lagi sampai terjadi komplikasi di otaknya. Itu yang dikenal dengan keracunan bilirubin.
6.GEJALA-GEJALA KLINIS
Gejala batu empedu adalah kolik bilier ,dimana keluhan ini didefinisikan sebagai nyeri perut atas berlangsunng lebih dari 30 menit dan kurang dari 12 jam .Biasanya lokasi nyeri diperut atas atau dibagian epigastrium tetapi bias juga dikiri dan prekordial . Penderita nyeri di bagian ulu hati harus lebih waspada. Gangguan yang sering dialami para penderita maag maupun hepatitis ini ternyata bisa menjadi indikasi masalah lain, yakni batu empedu. Perasaan penuh di epigastrium ,gangguan pencernaan dan rasa tidak enak.
7.KOMPLIKASI BATU EMPEDU
Kolesistitis Akut
Kurang lebih 15%pasien dengan batu simptomaik mengalami kolesistitis akut.Gejalanya meliputi nyeri perut kanan atas dengan kombinasi mual muntah dan panas .Pada pemeriksaan fisis ditemukan nyeri tekan pada perut kanan atas dan sering teraba kandung empedu yang membesar .Nyeri perut bertambah jika makan makanan berlemak serta tanda-tanda peritonitis .Yang khas yaiyu nyeri yang menjalar pada bahu (pundak)Pemeriksaan laboratorium akan menunjukkan selain ekositosis kadang-kadang juga terdapat kenaikan ringan bilirubin dan faal hati kemungkinan akibat kompresi lokal pada saluran empedu .Paoenesis kolesistitis akut akibat tertutupnya duktus sistikus oleh batu terjepit .Kemudian terjadi hidrops dari kandung empedu dari kandung empedu .Penambahan volume kandung empedu dan edma kandung empedu menyebabkan iskhemik dari dinding kandung empedu yang dapat berkembang ke prosses nekrosis dan perforasi .jadi pada permulaanya .Terjadi peradangan steril dan baru pada tahap kemudian terjadi supeerinfeksi bakteri .Kolesistitis akut juga dapat disebabkan Lumpur batu empedu (kolesistitis akalkulus)” .Komplikasi lain seperti ikterus,kolangitis,dan pankreatitis .
8.DIAGNOSIS
Diagnosis pasti dilakukan dengan:
1. pemeriksaan radiology :
o Ultrasonografi
o Tomografi computer
2. Pemeriksaan Laboratorium
3. USG
9.PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
a. Diet rendah lemak
b. Obat-oba anti kolinergik –antispasmodik
c. Analgesic
d. Antibiotic bila disertai kolesistitis
e. Asam empedu (asamkenodeoksikolat)6,75-4,5g/hari,diberikan dalam waktu lama dikatkan dapat menghilamgkan batu empedu ,terutama batu kolesterol(lithogenic bile)menjadi empedu dengan komposisi normal .Dapat juga untuk pencegahan namun efek toksiknya banyak ,kadng –kadang diare.
2. Kolesistektomi
Dengan kolisistektoomi pasien tetap dapat hidup normal,makan seperti biasa umumnya dilakukan pad pasien kolik billier atu diabetes.
Pada mereka yang kebetulan ditemukan dengan komplikasi, kadang komplikasi berupa terbentuknya tumor. Peradangan di empedu yang disebabkan oleh tumor, kadang karena adanya penyempitan, atau polip di empedu. Terbentuknya tumor ini biasanya terjadi pada orang yang memang punya bakat tumor. Di luar kasus itu ada kasus empedu yang membengkak disebabkan oleh tumor di pankreas, dan operasinya sangat rumit. Karena itu apabila seseorang mengalami peradangan di kantong empedu, sebaiknya harus diangkat kantong empedunya. Karena cepat atau lambat akan menimbulkan masalah sakit perut yang kambuh-kambuhan, pembentukan batu yang makin banyak. Namun demikian, ia menambahkan, kalau radang empedu tidak menimbulkan risiko yang berlebihan atau komplikasi yang tidak mengancam jiwanya, maka bisa meredakan peradangan dengan obat dulu. Kalau radangnya sudah reda, baru dilakukan tindakan operasi laparoskopi.
Dengan diangkatnya kantong empedu tidak masalah, karena kantong empedu ini hanya reservoir, bukan pembentuk utama. Fungsi kantong empedu ini nantinya akan dikompensasi oleh alat-alat tubuh yang lain yang bisa memberikan support dalam proses pencernaan, misalnya di saluran empedu, Penderita yang sudah diangkat kantong empedunya harus menghindari makanan yang berkadar lemak. Karena makanan berlemak tersebut akan menimbulkan rasa nyeri di ulu hati. Pada enam bulan pertama setelah dilakukan pengangkatan kantong empedu, kadang muncul rasa nyeri di ulu hati.
10.PENCEGAHAN
Mencegah cholecystitis dan cholelithiasis tidak mudah. Namun, karena ini salah satu bagian dari sistem pencernaan, maka sebaiknya menjaga makanan yaitu jangan makanan dengan kadar lemak tinggi.''Apalagi kita hidup di daerah tropis, sehingga lemak itu hanya dibutuhkan minimal sekali,''tuturnya. Alkohol juga akan memicu permasalahan-permasalahan di empedunya, karena itu sebaiknya dihindari minum alkohol..Selain itu juga sebaiknya makan makanan yang tidak terkontaminasi kuman.. Karena kuman akan masuk ke dalam pencernaan bersama makanan..
Terimakasih untuk artikelnya, informasi yang bermanfaat.
BalasHapushttp://obattraditional.com/obat-tradisional-batu-empedu/